Makalah Psikologi Perkembangan
Tentang Sifat-Sifat Khas Kepribadian Manusia
BAB I
PENDAHULUAN
A. SIFAT-SIFAT KHAS KEPRIBADIAN MANUSIA
Berpangkal pada kenyataan bahwa
kepribadian manusia itu sangat bermacam-macam sekali, mungkin sama banyaknya
dengan banyaknya orang, segolongan ahli berusaha menggolong-golongkan manusia
ke dalam tipe-tipe tertentu, karena mereka berpendapat bahwa cara itulah paling
efektif untuk mengenal sesama manusia dengan baik. Pada sisi lain, sekelompok
ahli berpendapat, bahwa cara bekerja seperti dikemukakan di atas itu tidak
memenuhi tujuan psikologi kepribadian, yaitu mengenal sesama manusia menurut
apa adanya, menurut sifat-sifatnya yang khas, karena dengan penggolongan ke
dalam tipe-tipe itu orang justru menyembunyikan kekhususan sifat-sifat
seseorang.
B. TEORI TIPOLOGI
1. Teori Hippocrates – Gelenus
1. Teori Hippocrates – Gelenus
Terpengaruh oleh Kosmologi Empedokles,
yang menganggap bahwa alam semesta beserta isinya ini tersusun atas empat unsur
pokok, yaitu tanah, air, udara, dan api, yang masing-masing mendukung sifat
tertentu, yaitu tanah mendukung sifat kering, air mendukung sifat basah, udara
mendukung sifat dingin dan api mendukung sifat panas, maka Hippocrates (460 –
370) berpendapat, bahwa juga di dalam tubuh manusia terdapat sifat-sifat
tersebut yang didukung oleh cairan-cairan yang ada di dalam tubuh, yaitu :
- Sifat kering didukung
oleh Cholc,
- Sifat basah didukung
oleh Melannchole,
- Sifat dingin didukung
oleh Phlegma, dan
- Sifat panas didukung
oleh Sanguis.
Hippocrates Galenus berpendapat,
bahwa di dalam tubuh manusia terdapat empat macam cairan pokok, yaitu chole,
melanchole, phlegma, dan sanguis. Sifat kejiwaan tertentu yang khas ini, yang
adanya tergantung kepada dominasi cairan dalam tubuh itu oleh Gelenus disebut
temperamental.
2. Tipologi Mazhab dan
Mazhab Perancis
a. Tipologi Mazhab Itali
Berdasarkan atas data-data yang di
peroleh oleh DeGiovani, serta hukum deformasi yang dirumuskan oleh
DeGiovani,Viola dalam penyelidikan-penyelidikannya menemukan, bahwa ada tiga
macam tipe manusia berdasarkan atas keadaan tubuhnya, yaitu :
(1) Microsplanchnis
(2) Macrosplanchnis
(3) Normosplanchnis
b. Tipologi Mazhab Perancis
Mazhab Perancis yang
dipimpin oleh Sigaud berpendapat, bahwa keadaan serta bentuk tubuh manusia
serta kelainan-kelainannya itu pada pokoknya ditentukan oleh sekitar atau
lingkungan. Yaitu :
(1) Ada lingkungan yang
berwujud udara yang menjadi sumber reaksi respiratoris.
(2) Ada sekitar yang
berwujud makan-makanan yang menjadi sumber reaksi-reaksi digestif.
(3) Ada lingkungan yang
berwujud keadaan-keadaan alam yang menjadi sumber reaksi-reaksi muskuler.
(4) Ada lingkungan yang berwujud keadaan sosial
yang menimbulkan reaksi-reaksi cerebral.
3. Tipologi Kretschmer
a. Tipe-tipe manusia menurut keadaan
jasmaninya
Kretschmer
menggolong-golongkan atas dasar bentuk tubuhnya menjadi empat :
1. Tipe piknis:
2. Tipe Leptosom
3. Tipe Atletis
4. Tipe Displatis
www.Anak ciremai. (com/2008/05)psikologi tentang sifat-sifat html.
3
B. Tipe-Tipe Manusia
Menurut Temperamennya
1. Tipe schizothym
Orang yang
bertemperament schizothym, sifat-sifat jiwanya bersesuaian dengan para
penderita schizoprenia, hanya sangat tidak jelas, ada kecenderungan ke arah
autisme: menutup diri sendiri, hidup dengan dirinya sendiri
2. Tipe cyklothym
Orang yang
bertemperament cyklothym, sifat-sifat jiwanya bersesuain dengan para penderita
manisdefresif, hanya sangat tidak jelas. Golongan ini juga mudah untuk ikut
merasakan suka dan duka orang lain
C. Hubungan Antara
Keadaan Jasmani Dan Temperament
1. orang yang
konstitusi piknis kebanyakan bertemperament cyklothym, atau orang-orang yang
bertemperament cyklothym kebanyakan berkonstiusi piknis
2. orang-orang yang
berkonstitusi leptosom, atletis, dan displastis kebanyakan bertemperament
schizothyum, atau orang-orang yang bertemperament schizothym kebanyakan
berkonstitusi leptosom, atau atletis atau displastis.
C. TEORI SHELDON
Sheldon menggambarkan
kepribadian manusia itu sebagai terdiri dari komponen-komponen.
a. Komponen Kejasmanian
(1) Komponen-komponen
kejasmanian primer, yang terdiri dari
a. Endomorphy
b. Mesomorphy
c. Ectomorphy
(2) Komponen kejasmanian sekunder, yang
terdiri dari
a. Dysplasia
b. Gynandromorphy
c. Texture
(3) Komponen-Komponen Temperament
www. Anak ciremai.
(com/2008/05) psikologi tentang sifat-sifat html
4
Komponen-komponen
temperament ini terdiri pula atas tiga komponen yaitu:
a. Tipe viscerotonis
Sifat-sifat orang yang bertipe
viscerotonis itu ialah:
1. Sikap tidak tegang
(relaxed)
2. suka akan hiburan
3. gemar makan-makan
4. besar kebutuhan akan
resonansi orang lain
5. tidurnya nyenyak
6. bila mengadapi
kesukaran membutuhkan orang lain
b. Tipe somatotonis
Sifat-sifat
temperament somatotonis ini ialah:
1. sikapnya gagah
2. perkasa (energetic)
3. kebutuhan bergerak
besar
4. suka terus terang
5. suara lantang
6. nampaknya lebih
dewasa dari yang sebenarnya
7. bila menghadapi
kesukaran-kesukaran butuh melakukan gerakan-gerakan
c. Tipe celebrotonis
Sifat-sifat orang yang
bertipe cerebrotonis itu adalah:
1. sikapnya kurang
gagah, ragu-ragu
2. reaksinya cepat
3. kurang berani
bergaul dengan orang banyak (ada sociopobia)
4. kurang berani berbicara
di depan orang banyak
5.
kebiasaan-kebiasaannya tetap, hidup teratur
6. suara kurang bebas
7. tidur kurang nyenyak
(sukar)
8. nampaknya lebih muda
dari yang sebenarnya
9. kalau menghadapi
kesukaran butuh mengasingkan diri
www.Anak ciremai. (com/2008/05)psikologi tentang sifat-sifat html.
5
(4) Komponen-komponen
psikiatris, yang terdiri atas:
a. Affective
Yang bentuknya ekstrim
terdapat pada para penderita psikosis jenis manis defresif
b. Paranoid
Yaitu banyak
angan-angan, fikiran, gambaran-gambaran yang sangat jauh dari kenyataan.
c.
Heboid
Yaitu bentuk ekstrimnya
terdapat pada pra penderita hebehrenia, yaitu suatu bentuk dari pada
schzoprenia (a sosial, anti sosial)
D. BEBERAPA TIPOLOGI YANG BERDASARKAN KEADAAN KEJIWAAN
SEMATA-MATA
a. Tipologi Plato
Plato membedakan adanya tiga bagian jiwa,
yaitu:
1. fikiran (logos) yang
berkedudukan di kepala
2. kemauan (thumos)
yang berkedudukan di dada
3. hasrat (epithumid)
yang berkedudukan di perut
b. Tipologi Queyrat
Queyrat menyusun
tipologi atas dasar dominasi daya-daya jiwa, daya-daya kognitif, afektif, dan
konatif.
1. Salah satu daya yang dominant
a) Tipe mediatif, atau
intelektual, dimana daya kognitif dominan
b) Tipe emosional, di
mana daya efektif dominant
c) Tipe aktif, daya
konatif dominant
2. Dua daya dominant
a) Tipe mediatif
emosional atau daya kognitif atau afektif dominant
b) Tipe aktif emosional
atau garang: daya konatif dan afektif dominant
c) Tipe aktif-mediatif:
daya konatif dan kognitif dominant
www.Anak ciremai. (com/2008/05)psikologi tentang sifat-sifat html.
6
3. Ketiga daya itu ada dalam
proporsi yang seimbang:
a) Tipe seimbang
b) Tipe amproph
c) Tipe aphatis
4. Ketiga daya itu ada atau berfungsi secara tak menentu:
a) Tipe tak stabil
b) Tipe tak teguh hati
c) Tipe kontraktroris
5. Ada tiga macam tipe yang tidak sehat, yaitu:
a) Tipe hypochonolis
b) Tipe melancholis
c) Tipe hysteris
c. Tipologi Malapert
1. Tipe intelektual, yang terdiri atas:
a) Golongan analitis
b) Golongan reflektif
2. Tipe afektif, yang terdidi atas:
a) Golongan emosional
b) Golongan bernafsu
3. Tipe voulenter, yang terdiri atas:
a) Golongan tanpa
kemauan
b) Golongan besar
kemauan
4. Tipe aktif, yang terdiri atas:
a) Golongan tak aktif
b) Golongan aktif
www.Anak ciremai. (com/2008/05)psikologi tentang sifat-sifat html.
7
d. Tipologi Heymans
1. Emosionalitas
(emosionaliteit), yaitu mudah tidaknya perasaan orang terpengaruh oleh sesuatu
kesan.
2. Proses pengiring,
yaitu banyak sedikitnya pengaruh kesan-kesan terhadap kesadaran.
3. Aktivitas
(activiet), yaitu sedikitnya orang menyatakan diri, menjelmakan perasaannya dan
fikiran-fikirannya dalam tindakan yang spontan.
4. Golongan yang aktif,
yaitu golongan yang karena alasan yang lemah saja telah berbuat.
5. Golongan yang tidak
aktif yaitu golongan yang walaupun ada alasan-alasan yang kuat belum juga mau
bertindak.
e. Tipologi Spranger
1. Dua macam rohk
(Geist)
Pertama-tama spranger
membedakan adanya dua macam rokh (Geist), yaitu:
a) Rokh subjektif atau rokh individual, yaitu rokh yang terdapat pada manusia
masing-masing (individu)
b)
Rokh objektif atau rokh supra individual, yaitu rokh seluruh umat
manusia, yang dalam keadaan konkritnya merupakan kebudayaan yang telah terjelma
selama berabad-abad.
2. Hubungan antara rokh
subjektif dan rokh abjektif
Rokh subjektif dan
objektif itu berhubungan secara timbal balik. Rokh subjektif atau roh
individual, yang mengandung nilai-nilai yang terdapat pada masing-masing
individu, dibentuk dan dipupuk dengan rokh objektif, artinya rokh subjektif
tersebut berbentuk dan berkembang dengan memakai rokh objektif sebagai norma.
3. Lapangan-lapangan
hidup Kebudayaan oleh Spranger dipandang sebagai sistem nilai-nilai, karena
kebudayaan itu tidak lain adalah kumpulan nilai-nilai kebudayaan yang tersusun
menurut sistem atau struktur tertentu.
a) Lapangan pengetahuan
(ilmu, teori)
b) Lapangan ekonomi
c) Lapangan kesenian
d) Lapangan keagamaan
e) Lapangan
kemasyarakatan
f) Lapanagan politik
www. Anak ciremai.
Com/2008/05/. Psikologi tentang sifat-sifat. Html.
BAB II
BEBERAPA TEORI KEPRIBADIAN YANG MEMAKAI CARA PENDEKATAN LAIN
1.
PSIKOANALISIS TEORI SIGMUND FREUD
A Struktur Kepribadian
Menurut Freud
kepribadian itu sendiri atas tiga sistem atau aspek, yaitu:
1. Das Es (the id), yaitu aspek biologis
Das Es atau aspek
biologis daripada kepribadian ini adalah aspek orisinal. Untuk menghilangkan
ketidak-enakan itu das es mempunyai dua macam cara, yaitu:
a) refleks dan reaksi
–rekasi otomastis, seperti misalnya bersin, berkedip, dan sebagainya
b) proses primer,
seperti misalnya kalau orang lapar lalu membayangkan makan
2. Das Ich (the ego), yaitu aspek psikologis
Das Ich atau aspek
psikologis daripada kepribadian timbul dari ke butuhan organisme untuk dapat
berhubungan dengan dunia luar secara realistis.
3 . Das Ueber Ich (the super ego), yaitu
aspek sosiologis
Das ueber Ich atau
aspek sosiologis pribadi ini merupakan wakil nilai-nilai tradisional serta
cita-cita masyarakat sebagaimana ditafsirkan orang tua kepada anak-anaknya,
yang diajarkan (dimasukan) dengan berbagai perintah larangan .
B.. Dinamika
kepribadian
Menurut Freud di dalam diri kita ini ada dua
macam (lebih tepatnya dua kelompok) instink-instink, yaitu:
1. . Instink-instink hidup
Fungsi instink hidup
adalah melayani maksud individu untuk tetap hidup dan memeperpanjang ras.
2. instink-instink mati
instink mati ini, yang
disebut juga instink merusak (destruktif) berfungsinya kurang jelas jika
dibandingkan dengan instink-instink hidup, karena itu juga dikenal. Namun
adalah suatu kenyataan yang tak dapat diingkari, bahwa manusia itu pada akhir-akhirnya mati
juga. Inilah yang menyebabkan Freud merumuskan, bahwa “Tujuan semua hidup
adalah mati”. Suatu penjelmaan dari pada instink mati ini ialah dorongan
agresif.
8
9
C.. Perkembangan
Kepribadian
Adapun sumber tegangan
pokok ialah
1. proses pertumbuhan fisologis
2. Frustasi
3. Konflik
4. Ancaman
Beberapa bentuk
mekanisme pertahanan itu, yang popular antara lain:
a) Proyeksi
Proyeksi adalah secara
begitu saja (tidak sadar, mekanisme) menempatkan sifat-sifat batin sendiri pada
objek di luar diri, sehingga sifat-sifat batin sendiri itu diamati atau
dihayati sebagai sifat-sifat orang lain atau sifat-sifat benda di luar dirinya.
b) Fiksasi
Fiksasi adalah berhenti
pada suatu fase perkembangan tertentu yang seharusnya sudah ditinggalkan,
karena melangkah ke fase yang lebih lanjut itu menimbulkan ketakutan atau rasa
tidak enak.
c) Regresi
Isolasi adalah kembali
lagi ke fase yang telah pernah ditinggalkannya, karena menghadapi
situasi yang baginya
mengandung bahaya.
d) Isolasi
Isolasi adalah
menyisihkan (mengisolir) sesuatu dan menganggapnya sebagai hal yang tidak
penting.
e) Rasionalisai
Rasionalisasi adalah
memberikan alasan rasional kepada sesuatu kejadian, sehingga kejadian yang jika
sekiranya tanpa alasan yang demikian itu baginya akan menimbulkan ketidak-enakan.
f) Transkulpasi
Transkulpasi adalah
mengkambinghitamkan pihak lain, walaupun diri sendiri sebenarnya membuat
kesalahan.
www.Anak ciremai.com / 2008 / 05 / psikologi tentang sifat-sifat. Html
10
2. Psikologi Analitis, Teori carl
Gustawjung
Menurut Jung
kepribadian itu terdiri dari dua alam yaitu:
(a) Alam sadar (kesadaran), yang berfungsi
mengadakan penyesuaian terhadap dunia luar, dan
(b) Alam tak sadar
(ketidak sadaran), yang berfungsi mengadakan penyesuaian terhadap dunia dalam
yaitu dunia batin sendiri.
A. Struktur kesadaran
1. Fungsi jiwa
Dominasi fungsi jiwa
itu menurut Jung ada tiga macam tipe manusia, yaitu:
(a) Tipe pemikir
(b) Tipe perasa
(c) Tipe intuitif
2. Sikap jiwa
Yang dimaksud dengan
sikap jiwa ialah arah daripada energi psikis umum atau libido, yang menjelma
dalam orientasi manusia terhadap dunianya.
3. Persona
Persona oleh Jung ialah
cara seseorang dengan sadar menampakan diri ke luar.
B. Struktur ketidaksadaran
1. Ketidaksadaran pribadi
Yaitu bagian daripada
alam ketidaksadaran yang diperoleh individu selama sejarah hidupnya,
pengalamannya pribadi.
2. Ketidaksadaran
kolektif
Adalah bagian dari pada
ketidaksadaran itu diperoleh oleh individu dari warisan nenek moyangnya, yaitu
hal-hal yang diperoleh manusia (sebagai jensi) di dalam perkembangannya.
3. Individual
Psychologic Teori Alfred Adler
a. Individualitas
sebagai pokok persoalan
Adler memberi tekanan
kepada pentingnya sifat khas (unik) daripada kepribadian, yaitu individualitas,
kebulatan serta sifat-sifat khas pribadi manusia.
11
b). Pandangan teleogis
Adler sangat
terpengaruh oleh “filsaat seakan-akan” yang dirumuskan oleh Hans Vaihinger
dalam bukunya yang berjudul Die Philosophie des Als-Ob. Vaihinger mengemukakan,
bahwa manusia hidup dengan berbagai macam cita-cita atau pikiran yang
semata-mata bersifat semu, tidak ada kenyataannya atau pasangannya di dalam
dunia realitas.
c). Dua dorongan pokok
1. Dorongan
kemasyarakatan, yaitu dorongan yang mendorong manusia untuk bertindak yang
mengabdi kepada masyarakat
2. dorongan keakuan,
yang mendorong manusia untuk bertindak yang mengabdi kepada aku sendiri
3. Rasa rendah diri dan
kompensasi
4. Arti Individual Psychologie
Individual psychologie
mempunyai arti penting sebagai cara untuk memahami sesama manusia.
1) Aliran ini
menghendaki ditentukannya tujuan-tujuan yang susila, seperti
a. Keharusan memikul tanggung jawab
b. Keharusan menghadapi kesukaran-kesukaran
hidup
c. Mengikis dorongan keakuan dan
mengembangkan dorongan kemasyarakatan
d. Menyelami diri sendiri dan membuka
kecenderungan egoistis yang tersembunyi untuk kemudian memberantasnya
2) Optimisme dalam
bidang pendidikan
Mengenai pengaruh
pendidikan aliran ini berpandangan optimistis.
Perkembangan manusia dalam
psikoanalitik merupakan suatu gambaran yang sangat teliti dari proses
perkembangan psikososial dan psikoseksual, mulai dari lahir sampai dewasa.
Dalam teori Freud setiap manusia harus melewati serangkaian tahap perkembangan
dalam proses menjadi dewasa. Tahap-tahap ini sangat penting bagi pembentukan
sifat-sifat kepribadian yang bersifat menetap.
Menurut Freud, kepribadian orang
terbentuk pada usia sekitar 5-6 tahun (dalam A.Supratika), yaitu: (1) tahap
oral, (2) tahap anal: 1-3 tahun, (3) tahap palus: 3-6 tahun, (4) tahap laten:
6-12 tahun, (5) tahap genetal: 12-18 tahun, (6) tahap dewasa, yang terbagi
dewasa awal, usia setengah baya dan usia senja
12
● Struktur Kepribadian
Dalam teori psikoanalitik, struktur
kepribadian manusia itu terdiri dari id, ego dan superego. Id adalah komponen
kepribadian yang berisi impuls agresif dan libinal, dimana sistem kerjanya
dengan prinsip kesenangan “pleasure principle”. Ego adalah bagian kepribadian
yang bertugas sebagai pelaksana, dimana sistem kerjanya pada dunia luar untuk
menilai realita dan berhubungan dengan dunia dalam untuk mengatur
dorongan-dorongan id agar tidak melanggar nilai-nilai superego. Superego adalah
bagian moral dari kepribadian manusia, karena ia merupakan filter dari sensor
baik- buruk, salah- benar, boleh- tidak sesuatu yang dilakukan oleh dorongan
ego.
● Persepsi tentang
sifat manusia
Menurut Sigmund Freud, perilaku
manusia itu ditentukan oleh kekuatan irrasional yang tidak disadari dari
dorongan biologis dan dorongan naluri psikoseksual tertentu pada masa enam
tahun pertama dalam kehidupannya. Pandangan ini menunjukkan bahwa aliran teori
Freud tentang sifat manusia pada dasarnya adalah deterministik.
Namun demikian menurut
Gerald Corey yang mengutip perkataan Kovel, bahwa dengan tertumpu pada
dialektika antara sadar dan tidak sadar, determinisme. Ajaran psikoanalisis
menyatakan bahwa perilaku seseorang itu lebih rumit dari pada apa yang
dibayangkan pada orang tersebut.
Dibawah ini beberapa
contoh dan masalah tentang perkembangan kepribadian mulai dari anak sampai
lanjut usia.
1.
Anak dan balita.
Banyak orangtua yang bingung menghadapi
perubahan sikap anaknya yang tiba-tiba mogok tidak mau sekolah dengan berbagai
alasan, mulai dari sakit perut, sakit kepala, sakit kaki dan seribu alasan
lainnya. Bagi orangtua yang anaknya masih kecil, pemogokkan ini tentu bikin
pusing karena menimbulkan kebingungan apakah alasan tersebut benar atau hanya
dibuat-buat.
- Tidak semua
perbedaan yang kita lihat pada anak merupakan hal yang negatif, dan tidak
semua juga positif. Orang tua seringkali lupa, bahwa ada faktor-faktor
tertentu yang mempengaruhi perbedaan setiap anak.
www.Anak ciremai.com / 2008 / 05 / psikologi tentang sifat-sifat. Html
13
a. Faktor biologis
& genetika (keturunan)
b. Faktor pola asuh
c. Faktor lingkungan
d. Faktor pendidikan
e. Faktor pengalaman
(perjalanan dan pengalaman hidup sehari-hari)
- Tidak ada satu orang pun di dunia ini yang memiliki kondisi persis
sama, bahkan kakak beradik atau anak kembar sekali pun, mengalami kondisi
yang berbeda ketika mereka
- tumbuh dan dibesarkan. Intinya, tak ada satu manusia pun di dunia yang
segala sesuatunya sama persis.
2. Remaja.
Banyak orangtua yang memiliki
anak berusia remaja merasakan bahwa usia remaja adalah waktu yang sulit. Banyak
konflik yang dihadapi oleh orangtua dan remaja itu sendiri. Banyak orangtua
yang tetap menganggap anak remaja mereka masih perlu dilindungi dengan ketat
sebab di mata orang tua para anak remaja mereka masih belum siap menghadapi
tantangan dunia orang dewasa. Sebaliknya, bagi para remaja, tuntutan internal
membawa mereka pada keinginan untuk mencari jatidiri yang mandiri dari pengaruh
orangtua.
Merespon Emosi. Kita cenderung lebih
menyadari emosi bila upaya kita dalam mencapai tujuan dihambat (marah, sedih,
frustrasi, kecewa, dll). Atau sebaliknya
bila tujuan kita tercapai (senang, gembira). Bila ditelaah lebih lanjut emosi
akan menjadi semakin jelas peranannya bila kita dapat mengingat beberapa hal
berikut:
a. Hampir seluruh suka
dan duka dalam hidup ini berhubungan dengan emosi
b. Seringkali perilaku
manusia dihasilkan oleh kekuatan emosional (meskipun beberapa pandangan
menyatakan banyak perilaku berdasarkan alasan logis dan objektif)
c. Seringkali
pertentangan antar pribadi dihasilkan karena penonjolan emosi (sombong, marah,
cemburu, frustrasi dll)
www.Anak ciremai.com / 2008 /
05 / psikologi tentang sifat-sifat. Html
14
d. Pertemuan antar
pribadi seringkali disebabkan emosi seperti belaskasih, sayang, perasaan
tertarik dll.
3. Dewasa.
· Depresi dan Reformasi Diri. Banyak
hal dalam hidup orang dewasa yang bisa menjadi "kambing hitam" atau
alasan seseorang menjadi depresi. Depresi bisa melanda siapa saja tanpa pandang
bulu, namun depresi pun bisa diatasi oleh siapa saja dengan kondisi-kondisi
tertentu. Kalau dipikir-pikir, mengatasi depresi bisa dibilang sebuah pilihan
sikap.
· Kecanduan cinta.
Istilah kecanduan cinta mungkin bukan istilah yang umum terdengar. Istilah yang
sudah umum beredar seperti kecanduan minum, alkohol, narkoba, rokok, kerja, dan
lain sebagainya.
4. Usia Lanjut.
· Pada lansia yang sehat,
kepribadiannya tetap berfungsi dengan baik, kecuali kalau mereka mengalami
gangguan kesehatan jiwanya atau tergolong patologik. Sifat kepribadian seseorang sewaktu muda
akan lebih nampak jelas setelah memasuki lansia sehingga masa muda diartikan
sebagai karikatur kepribadian lansia. Dengan memahami kepribadian lansia tentu
akan lebih memudahkan masyarakat secara umum dan anggota keluarga lansia
tersebut secara khusus,.Adapun beberapa tipe kepribadian
lansia adalah sebagai berikut:
a. Tipe kepribadian Konstruktif. Model kepribadian tipe ini sejak muda umumnya mudah menyesuaikan diri
dengan baik terhadap perubahan dan pola kehidupannya. Sejak muda perilakunya
positif dan konstruktif serta hampir tidak pernah bermasalah, baik di rumah, di
sekolah maupun dalam pergaulan sosial. Perilakunya baik, adaptif, aktif,
dinamis, sehingga setelah selesai mengikuti studi ia mendapatkan pekerjaan juga
dengan mudah dan dalam bekerjapun tidak bermasalah.
b. Tipe Kepribadian Mandiri. Model kepribadian tipe ini sejak masa muda dikenal sebagai orang yang
aktif dan dinamis dalam pergaulan sosial, senang menolong orang lain, memiliki
penyesuaian diri yang cepat dan baik, banyak memiliki kawan dekat namun sering
menolak pertolongan atau bantuan orang lain. Tipe kepribadian ini seolah-olah
pada dirinya memiliki prinsip “jangan menyusahkan orang lain” tetapi menolong
orang lain itu penting.
15
c. Tipe kepribadian tergantung. Tipe kepribadian ini
ditandai dengan perilaku yang pasif dan tidak berambisi sejak anak-anak, remaja
dan masa muda.
Kegiatan yang dilakukannya
cenderung didasari oleh ikut-ikutan karena diajak oleh temannya atau orang
lain. Karena pasif dan tergantung, maka jika tidak ada teman yang mengajak,
timbul pikiran yang optimistik, namun sukar melaksanakan kehendaknya, karena kurang
memiliki inisiatif dan kreativitas untuk menghadapi hal-hal yang nyata.
d. Tipe Kepribadian bermusuhan. Adalah model
kepribadian yang tidak disenangi orang, karena perilakunya cenderung
sewenang-wenang, galak, kejam, agresif, semauanya sendiri dan sebagainya.
e. Tipe kepribadian kritik diri. Ini ditandai adanya
sifat-sifat yang sering menyesali diri dan mengkritik dirinya sendiri. Misalnya
merasa bodoh, pendek, kurus, terlalu tinggi, terlalu gemuk dan sebagainya, yang
menggambarkan bahwa mereka tidak puas dengan keberadaan dirinya. Sejak menjadi
siswa mereka tidak memiliki ambisi namun kritik terhadap dirinya banyak
dilontarkan.
. Ciri Perkembangan
Kepribadian Anak Usia 1-5 Tahun
●Perkembangan kepribadian Anak
Balita
Usia 1 sampai 2 tahun
- Memperhatikan lingkungan sekitar dan ingin memegang apa saja.
- Tidur siang lama sekali.
- Bermain sendiri sebentar-sebentar.
- Memperhatikan semua bagian-bagian tubuhnya.
- Mulai mengenali orang-orang di dekatnya secara lebih intens.
- Menolak orang yang belum terbiasa dengannya.
- Mulai memberikan persetujuan dan penolakan dengan bahasa tubuh dan
kata yang terbatas.
16
Usia 2 sampai 3 tahun
- Berlari,
memanjat, mendorong, sangat aktif.
- Mulai
menunjukkan eksitensi dirinya dengan kemandirian terbatas, makan sendiri
dengan tangan, sendok, cangkir.
- Dapat
melepas sendiri sebagian pakaiannya.
- Mulai
memperhatikan alat kelamin dan mulai mengerti perbedaan kelamin.
- Tidur lebih
sedikit, mudah bangun.
- Menyukai
rutinitas.
- Mengandalkan
kedekatan dengan orang-orang diakrabinya, dan kecewa jika mereka tidak
ada.
- Ingin
melakukan segala sesuatu sendiri.
- Keras kepala
dan mudah berubah-ubah pikiran.
- Menpunyai
watak dan suasana hati yang mudah berubah.
- Suka meniru
orang dewasa, terutama yang dekat dengannya.
- Senang
bermain dengan anak yang seusianya.
- Belum mampu
berbagi, menunggu, bergiliran, mengalah.
- Menyukai
permainan air.
- Sering
menggunakan kata-kata tunggal dan kalimat-kalimat pendek.
- Cenderung
bersifat negatif dan mengatakan tidak.
- Mulai mampu
berimajinasi secara terbatas.
- Pemahamannya
melebihi apa yang mampu diucapkannya.
Usia 3 sampai 4 tahun
- Senang
berlari, melompat, dan memanjat.
- Makan dan
minum sendiri dengan rapi.
- Dapat
membawa cangkir dan minuman tanpa tumpah.
17
- Dapat
berpakaian dan melepas pakaiannya sendiri.
- Tidak
menyukai tidaur siang namun melakukan permainan yang terarah dan tenang.
- Membutuhkan
persetujuan dari orang dewasa dan melakukan perintah-perintah sederhana.
- Sangat peka
terhadap ungkapan tidak setuju.
- Selalu ingin
diikutsertakan.
- Ingin tahu
yang besar.
- Mulai mampu
berimajinasi dengan baik, dan cenderung memiliki teman khayal, takut
terhadap gelap.
- Dapat mulai
menunggu giliran, mulai mengalah.
- Mampu
bermain sendiri dengan baik, namun cenderung menjadi ribut jika bermain
bersama.
- Mulai dapat
memikul tanggung jawab, seperti merapikan mainan, mematikan TV dan film
yang ditontonnya.
- Dekat dengan
orang tua yang berbeda jenis kelamin.
- Mulai
melepaskan perasaan tidak enak dengan merengek dan menangis, ekspresif.
Usia 4 sampai 5 tahun
- Semakin mampu mengkoordinasikan diri dengan baik.
- Sangat aktif.
- Mempunyai kebiasaan membersihkan diri dengan baik.
- Memulai segala sesuatu namun tidak menyelesaikannya.
- Suka memerintah dan membual.
- Bermain dengan anak lain tetapi menonjolkan diri sendiri.
- Suka bertengkar namun cepat berbaikan kembali.
- Mampu berbicara dengan lancar dan senang menceritakan dirinya serta
cenderung dilebih-lebihkan.
- Memiliki imajinasi yang sangat aktif.
- Berada pada tahap bagaimana? Dan mengapa?
- Mulai menunjukkan kebergantungan pada teman sebaya.
18
Dan
tentu saja dalam psikologi, tidak ada ilmu pasti. Segalanya biasanya hanya
berupa kecenderungan yang semakin dipengaruhi dengan lingkungan sekitar dan
pendidikan nilai yang diberikan dalam lingkungan keluarga dan masyarakat.
Adapun hal-hal yang mempengaruhi
perkembangan adalah :
1. Keturunan;lingkungan, dan kematangan.
2. Pengaruh kontekstual Utama
3. Pengaruh Normatif dan Nonmormatif
4. Waktu terjadi nya hal-hal yang berpengaruh : periode kritis atau sensitif
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Untuk itu penulis dapat menyimpulkan makalah ini sebagai berikut:
1. Psikologi kepribadian bertujuan untuk mengenal sesama manusia baik sifatnya maupun tipe kepribadian masing-masing.
2. Saling berhubungan antara konstitusi dan temperament baik jasmani maupun spkiatris
3. Mengikis dorongan keakuran dan mengembangkan dorongan kecenderungan egoistis yang
tersembunyi untuk
kemudian memberantasnya.
19
Tidak ada komentar:
Posting Komentar