Sejarah
Perkembangan Filsafat Eropa
Gambaran dan pandangan
filsafat Eropa, lebih banyak pengaruhnya dari dari alam pikiran Yunani karena
dalam sejarah filsafat biasanya filsafat Yunani dimajukan sebagai pangkal
sjarah filsafat Barat (Eropa). Alasan yang paling mendasar
karena dunia barat (Erpa Barat) berpangkal kepada pikiran yunani.
Berdasarkan
gambaran diatas, sangat kurang tepatlah apabila memberikan sebuah gambaran yang
secara terpisah mengenai filsafat dari sudut tempatnya dengan pertimbangan alam
pikiran tidak dapat dibatasi dengan batasan negeri. Kalau filsafat Eropa saat
ini kita kenal merupakan suatu negeri yang luar biasa kemajuan tentunya kalau
flesback, tentunya sangat tidak masuk akal jika dunia barat (Romawi) tidak ada
apa-apanya jika dibandingkan dengan Yunani. Lebih pantasnya dikatakan sebagai
abad kegelapan. Menurut Salam, Burhanuddin (2000:123) bahwa betapapun
terkenalnya bangsa barat (Romawi) namun dalam lapangan ilmu pengetahuan praktis
mereka tidak memmberikan apa-apapun. Mereka ulung dalam soaal militer, perang,
politik, perdagangan, pelayaran, pembangunan dalam sisten pengairan, jalan
rara, pengairan. Hal ini juga ditambahkan oleh Poedjawijatna (2005:75). Pada
masa kerajaan Roma sebetulnya tidak ada ahli-ahli filsafat yang menghasilkan
penyelidikan filsafat yang tersendiri. Biasanya hanya berpangkal pada yunani
saja.
Jadi beberapa gambaran diatas,
bisa dipahami apabila melihat kebelakang sebenarnya pandangan dunia barat tidak
ada istimewahnya jika dibandingkan dengan pandangan Yunani.
1. Sejarah Filsafat
Zaman Klasik Atau Kuno.
2.
Sejarah Filsafat Zaman Abad Pertengahan
A. Pandangan Sejarah Abad
Pertengahan (A. Sartono kartodhirdjo)
kebudayaan rohani Abad Pertengahan bercirikan agama
Kristen. Seluruh jiwa
masyarakat dengan berbagai sendi-sendinya bersifat keagamaan. Jiwa keagamaan
ini yang mendorong berbagai bentuk dan paparan kehidupan. Orang hanya mengakui makna kehidupannya yang berhubungan dengan
tujuannya, yaitu tujuan adhikodrati tentang kehidupan bahagia. Jiwa diluputi
oleh sikap perasaan-perasaan yang timbul karena angan-angan keagamaan. Oleh
karenanya menimbulkan pandangan hidup dan pandangan dunia yang bersifat mistik.
Kita ketahui,
selama abad pertengahan gambaran-gambaran pembabakan masa menurut analogi dari
cerita-cerita injil beredar dimana-mana. Berbalikan dengan orang yunani, nilai-nilai hidup bagi orang abad pertengahan
tidak terletak pada masa kini. Pemikiran abad pertengahan sebelum abad XII,
sebelum munculnya filsafat Scholastik, dikuasai oleh cara pemikiran Augustinus,
yaitu semacam Neoplantonisme Kristen. Benda-benda didunia diciptakan menurut
contoh cita-cita keabadian dalam jiwa Tuhan.
Sejarah keselamatan adalah jatuh bangunnya bangsa
yahudi dari dosa dan pengampunan, yang akhirnya sampai pada penebusan. Masa diantara kebangkitan
sampai pada kedatangan kristus kembali adalah masa percobaan. Dengan sudut
tinjaun tentang sejarah keselamatan ini Augustinus ( 354-430) menganggap
sejarah profan sebagai suatu pertentangan universal antara Kerajaa Tuhan dan
Kerajaan Dunia.
Selanjutnya Augustinus menunjukkan, sejarah tidak ditentukan
oleh manusia, tetapi oleh pola rencana Allah. Jadi Tuhan ikut mengambil bagian
dalam sejarah. Augustinus masih terus menunjukan adanya pimpinan Tuhan
didalam sejarah. Dengan dasar inilah ia membagi
sejarah dunia dalam enam periode :
1.
Dari Adan sampai air Bah.
penting
|
2.
Dari air bah
sampai Ibrahim
3.
Dari Ibrahim sampai Dawud
4.
Dari Dawud sampai di Babylon
5.
Dari pembuangan sampai kelahiran kristus
6.
Dari kristus sampai akhir dunia
Keenam periode ini oleh Augustinus juga dihubungkan
dengan keempat kejadian dunia yaitu : Asria, Pesria, Masedonia, Roma. Kepastian hidup didalam Senescensn saeculum diperkuat dengan runtuhnya
Romawi Barat, dan tidak datangnya masa akhir dapat diterangkan oleh terus
berlangsungnya Romawi Timur. Baru didalam abad XII timbullah pandangan sejarah
yang baru, yaitu :
1. Aliran realistis yang diwakili oleh Otto van Freising
2.
Aliran mistis simbolis oleh
Joachim van foried
Otto van Freising ( 1114-1158)
didalam bukunya “Chronican
Historia de duabus civitatibus”. Ia berpendapat bahwa ini telah hampir
sampai, karena ia melihat didalam diri Hendrik IV sebagai batu “yang direnggut
dari gunung” untuk menghancurkan kerajaan terakhir.
Disampinh pandangan
pessimistis ini terdapay juga pandangan optimistis. Kebudayaan berangsur
terus-menerus dari Timur ke Barat. Disitu terdapat periode timbul dan
tenggelam, kematian dan pembaharuan secara periodic. Perinciannya kedalam
periode-periode sebagai berikut :
a. Periode pertama berlangsung
sampai berdirinya Roma.
b.
Periode kedua dari berdirinya Roma sampai kedatangan
kristus.
c.
Periode ketiga berakhir dengan penyerahan kerajaan
oleh Constantijn kepada bangsa yunani.
d.
periode keempat berakhir dengan penjerahan bangsa
yunani kepada bangsa Franken.
e.
periode kelima dengan penjerahan dari bangsa Franken
kepada bangsa German.
f.
periode keenam diakhiri dengan peperangan antara
Gregorius VII dengan Hendrik IV
Joachim van Fiore
(1145-1202)
konsepsi ini
berupa ajaran keselamatan dan terjadi atas pengertian tentang wahyu. Dilain
pihak pengetian sejarah menjadi alat yang tak dapat diabaikan untuk menangkap
arti yang mendalam dari kitab perjanjian baru. Karena sejarah dunia bersamaan
denga sejarah Gereja. Menurut Joachim sejarah juga merupakan pencerminan kurnia
Tuhan dalam kemanusian. Ini terjadi dalam tiga opera, yang dilaksanakan sendiri
oleh oleh masing-masing dari tiga pribadi, dan dengan ini sejarah dibagi
menjadi tiga babakan waktu yang besar : 1. Periode Bapa, 2. Periode Putera, 3.
Periode roh kudus. Jochim beranggapan, bahwa masa-masa ini dapat berdiri saling
berdampingan. Dalam tiap periode berdiri dua negara dengan pemimpinnya yang
saling bertentangan. Herodes melawan Kristus, Neropertus, Mohamed-Benedictus,
Saladyn-Hendrik IV, Anti Christ-Dux.
3. Sejarah Filsafat Zaman Abad
Modern
zaman modern Adalah kehadiran manusia, yang menaruh kepentingan atas adanya makhul
yang lain
periode Renaissance, Reformasi dan Rasionalisme
merupakan peralihan kearah jaman modern. Tiga aliran inilah yang memberikan
wajah baru pada kehidupan Eropa Barat. Dalam abad XIX pemisahan antara abad
pertengahan masih sangat jelas dan tajam. Renaissance, Reformasi, jatuhnya
konstatinopel, penemuan-penemuan geografis, pendapatan seni letak buku,
semuanya terjadi didalam pertengahan abad XV dan dasawarsa pertama abad XVI.
Kebudayaan modern
lebih bersifat sekuler dari pada kebudayaan abad pertengahan sebagai kekuasaan
pemerintahaan yang menguasai kebudayaan. Sebelum tahun 1400 di barat hanya ada
satu gereja, yaitu gereja Khatolik-Roma, tetapi sesudah tahun 1700 terdapat
ratusan sekte dan masih tak terhitung lagi banyaknya perkumpulan yang mempunyai
arah kerohanian.
RENAISSANCE
Kebudayaan Renaissance berkembang di Italia, karena
perdagangan pelajar setelah perang salib mengalami kemajuan pesat. Renaissance
dianggap sebagai masa peralihan dar abad pertengahan kejaman modern dan dengan
demikian ia memiliki unsure-unsur dari kebudayaan kuno maupun kebudayaan baru.
Lambat laun nilai
kristiani abad pertengahan mulai kehilangan arti, ide-ide tradisional abad
pertengahan tak lagi memberi kepuasan. Kepercayaan kepada Tuhan tak lagi
memberi garis arah pada pandangan hidup manusia. Aturan-aturan moral lama tak
lagi dihormati dan oaring tak segan-segan untuk merebut kekuasaan dengan jalan
khianat dan kekejaman.
Situasi politik
pada masa ini menggantungkan perkembangan individu, oleh karenanya kesenian dan
ilmu pengetahuan maju dengan sangat pesatnya. Disiplin moril intelektual dan
politik adalah asing pada masa ini. Tyran dan desport Rennaissance mau
mempertahankan diri pribadi dan tidak mau tunduk pada suatu kekuasaanpun, dari
sebab itu lah maka dalam abad XV di Italia terjadi anarchi politik dan moril.
Keadaan ini turut mendorong munculnya ajaran Macchiavelli yang termuat dalam II
principe.
REFORMASI
Latar belakang ekonomis dari masa Reformasi adalah
peralihan dari rumah tangga alam ke kapitalisme dagang, dan karena
penemuan-penemuan besar yang mengakibatakan meluasnya perdagangan dan
pelajaran. Pedagang kaya
memegang monopoli dan pengusaha bank yang kaya dengan tepat memperoleh banyak
kekuasaan politik karena pinjaman-pinjaman yang tidak sedikit.
Munculnya nasionalissme akibat kemunduran gereja
romawi menjelang akhir abad pertengahan maka protentatisme dari Luther, Calvijn
dan Zwingli dapat berkumandang di barat. Protentatisme semula tak menghendaki pembaharuan
gerej, melainkan ingin kembali seperti oaring-orang Kristen pertama pada masa
permulaan. Protentatisme merupakan revolusi menentang kekuasaaan gereja,
menentan kepausan dan hierarchi gereja. Orang menolak perantara dari pada imam
maupun organisa buatan manusia dan ingin langsung berhubungan dengan Tuhan.
Ajaran Calvin juga
didasarkan atas keselamatan yang disebabkan karena dan terpilihnya seorang oleh
Tuhan. Ia mencoba mendirikan perkumpulan suci dari para pemeluk, yang
pengurusnya di pegang oleh para kaum awam. Kaum yang menghendaki pemurnian
beranggapan adalah sesuatu yang sungguh baik dan bersifat illahi.
Reformasi di
Inggris berakar pada kepentingan politik dan ekonomi yang memainkan peranan
terpenting ajaran dan upacara-upacara pada mulanya sama dengan gereja khatolik.
Semasa skisma itu persoalannya ialah untuk memperbesar kekuasaan raja dan
mengurangi pengaruh gereja. Lambat laun ide protestan itu merembet ke inggris,
terutama dikalangan para pedagang, dan baru diantara para rohaniawan.
ILMU PENGETAHUAN
Ilmu pasti, ilmu
falak, dan lain-lain ilmu pengetahuan alam. Hal ini terjadi terutama dalam abad
XVII, yang mencari banyak orang terpelajar dan ahli-ahli ilmu pengetahuan yang
besar seperti : Newton, Hervey, Descartes, Pascal dan masih banyak lainnya. Kekayaan, organisasi ekonomi secara modern dan lebih adanya jiwa bebas, semuanya
tak dapat disangsikan merupakan factor-faktor yang mendorong bagi perkembangan
ilmu pengetahuan.
Pengawasan dari
golongan rohaniawan telah menjadi lemah, dank arena orang tak lagi mau
mengikuti pendapat-pendapat secara membabi buta, maka ini membangunkan jiwa
yang kritis.
RASIONALISME
Kemakmuran dalam
abad XVI dan XVII merupakan dasar yang kuat bagi peradaban umunya. Ilmu
pengetahuan, filsafat dan kesusasteraan menyongsong masa keemasannya. Usaha
ilmu pengetahuan dengan hasilnya yang mengagumkan menyebabkan suatu perubahan
menyeluruh dan berarti suatu kemajuan material yang abru semenjak masa-masa
Mesir dan Mesopotamia.
Denga penelitian
yang tekun maka jiwa rasionalisme akan dapat menembus dunia kebendaan. Ia tak
mau menggunakan hal-hal diatas kodrat sebagi dasar sebagai dasar untuk
menerangkan benda-benda ataupun sebagai patokan. Dengan demikian ia memutuskan
hubungan dengan tradisi Kristiani dan kekuasaan gereja maupun klerikal.
ABAD XVIII- Abad Pertengahan
Abad XVIII
merupakan masa timbulnya golongan tengahan, sebagai akibat dari munculnya
perdagangan dengan daerah koloni dan capital. Daerah koloni juga kaya
menghasilkan produksi-produksi baru dan bersamaan itu puls merupakan
pasar-pasar untuk hasil industri dari negara induk. Kekuasaan capital juga
membawa pengaruh pada kehidupan negara. Pendek kata abad XVIII merupakan
periode kemajuan yang pesat dan penuh janji-janji untuk masa dagang.
Arah pemikiran
abad XVII dan XVIII sangat ditentukan oleh adanya sukses-sukses dan kemajuan
yang pesat dibidang ilmu pengetahuan. Hasil yang gemilang ini disatu pihak
hanya dapat dicapai berkat penyelidikan yang tekun dan dilain pihak usaha ilmu
pengetahuan dapat tumbuh subur didalam suasana kebebasan dan kemerdekaan.
KEBUDAYAAN ROHANI
Apabila abad XIII merupakan titik
puncak kebudayaan abad pertengahan dengan gerejanya yang universal dan
kekuasaan negaranya. Maka didalam abad XVIII kebudayaan modern sebagai
kebudayaan kaum awam. Emansipasi terhadap gereja telah selesai dengan
sempurna.. Agama Kristen telah digantikan oleh religi alam, dan Tuhan oleh
akal.
Setelah terjadi pemutusan
ikatan dari tradisi yang pada masa Rennaissance diartikan sebagai penemuan
manusia, dan setelah penolakan segala kekuasaan gereja selama reformasi , maka
akhirnya individu menemukan dirinya sendiri. Sesungguhnya dengan adanya agama
dari akal ini kita telah berada ditengah-tengah kebudayaan yang
anthroposentris, sebagai antipode kebusayaan theosentris dari abad pertengahan.
kebudayaan modern adalah laksana mozaik : dimana banyak ajaran-ajaran agama,
aliran-aliran dalam filsafat, pendek kata banyak pandangan tentang duniawi.
Abad-XIX
Ekspansi besar-besaran dari
kekayaan dan kekuasaan adalah latar belakang ekonomis perkembangan abad XIX.
Semua ini akibat langsung dari revolusi industri dan technik, yang dimulai
sekitar pertengahan abad XVIII. Penggunaan penemuan-penemuan technik dari
kincir terbang, mesin uap sampai dynamo dan elektromahnetisme, bersama dengan
pemakaian arang-batu sebagi bahan dan pengolaan baja.
Mesin juga dipakai untuk
keperluan pengangkutan : lokomotif dan perahu asap mempercepat dan mempermudah
perjalanan. Lalu lintas yang tepat dan industrialisasi meningkatkan besarnya
kosentrasi perdagangan dan perusahaan dikota-kota. Peningkatan produksi juga
mengakibatkan tambahnya penduduk dengan cepat. Abad XIX juga dilukiskan sebagai
periode dari prestasi kosmopolitis dalam lingkup internasional.
Akibat lain dari kemajuan
material ialah munculnya golongan tengahan dibidang politik dengan ide-ide
liberalisme. Persamaan hokum dan hak bersuara dalam pemerintahan melalui
parlemen. Kecuali dibidang politik cita-cita humanitas dan kebebasan juga
dibidang social. Ide tentang martabat manusia tidak hanya dicoba
direalisasikannya dalam penentangan terhadap segala bentuk pemerasaan seseorang
oleh orang lain.
Emansipasi yang diperjuangkan
oleh liberalisme tak sampai begitu jauh. Ia tidak ma uterus mengadakan asas
kesamaan dalam bidang ekonomi. Didalam banyak negara gerakan liberalisme
berjalan bersama-sama dengan nasionalisme, misalnya di Italia dan jerman.
Disamping itu nasinalisme memperjuangkan internasional antara bangsa-bangsa
yang diperintah oleh golongan tengahan melalui parlemen dengan didasarkan atas
perdagangan bebas.
Adanya revolusi industri
produksi mekanis juga menunjukkan segi-segi negatifnya. Distu pihak kemakmuran
ternyata bertambah dengan naiknya kehidupan secara umum, dilain pihak jaman
mesin telah membawa bencana yang tak terkatakan. Meskipun orang mencegah
peraturan social mengenai upah yang rendah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar