Minggu, 02 Desember 2012

sifat-sifat khas kepribadian manusia


 Makalah Psikologi Perkembangan Tentang Sifat-Sifat Khas Kepribadian Manusia

BAB I

PENDAHULUAN

A.    SIFAT-SIFAT KHAS KEPRIBADIAN MANUSIA

       Berpangkal pada kenyataan bahwa kepribadian manusia itu sangat bermacam-macam sekali, mungkin sama banyaknya dengan banyaknya orang, segolongan ahli berusaha menggolong-golongkan manusia ke dalam tipe-tipe tertentu, karena mereka berpendapat bahwa cara itulah paling efektif untuk mengenal sesama manusia dengan baik. Pada sisi lain, sekelompok ahli berpendapat, bahwa cara bekerja seperti dikemukakan di atas itu tidak memenuhi tujuan psikologi kepribadian, yaitu mengenal sesama manusia menurut apa adanya, menurut sifat-sifatnya yang khas, karena dengan penggolongan ke dalam tipe-tipe itu orang justru menyembunyikan kekhususan sifat-sifat seseorang.

 

B.     TEORI TIPOLOGI
1. Teori Hippocrates – Gelenus

        Terpengaruh oleh Kosmologi Empedokles, yang menganggap bahwa alam semesta beserta isinya ini tersusun atas empat unsur pokok, yaitu tanah, air, udara, dan api, yang masing-masing mendukung sifat tertentu, yaitu tanah mendukung sifat kering, air mendukung sifat basah, udara mendukung sifat dingin dan api mendukung sifat panas, maka Hippocrates (460 – 370) berpendapat, bahwa juga di dalam tubuh manusia terdapat sifat-sifat tersebut yang didukung oleh cairan-cairan yang ada di dalam tubuh, yaitu :

- Sifat kering didukung oleh Cholc,

- Sifat basah didukung oleh Melannchole,

- Sifat dingin didukung oleh Phlegma, dan

 

 

 

 

 

 

 

- Sifat panas didukung oleh Sanguis.

          Hippocrates Galenus berpendapat, bahwa di dalam tubuh manusia terdapat empat macam cairan pokok, yaitu chole, melanchole, phlegma, dan sanguis. Sifat kejiwaan tertentu yang khas ini, yang adanya tergantung kepada dominasi cairan dalam tubuh itu oleh Gelenus disebut temperamental.

 

2. Tipologi Mazhab dan Mazhab Perancis

    a. Tipologi Mazhab Itali

        Berdasarkan atas data-data yang di peroleh oleh DeGiovani, serta hukum deformasi yang dirumuskan oleh DeGiovani,Viola dalam penyelidikan-penyelidikannya menemukan, bahwa ada tiga macam tipe manusia berdasarkan atas keadaan tubuhnya, yaitu :

(1) Microsplanchnis

(2) Macrosplanchnis

(3) Normosplanchnis

    b. Tipologi Mazhab Perancis

Mazhab Perancis yang dipimpin oleh Sigaud berpendapat, bahwa keadaan serta bentuk tubuh manusia serta kelainan-kelainannya itu pada pokoknya ditentukan oleh sekitar atau lingkungan. Yaitu :

(1) Ada lingkungan yang berwujud udara yang menjadi sumber reaksi respiratoris.

(2) Ada sekitar yang berwujud makan-makanan yang menjadi sumber reaksi-reaksi digestif.

(3) Ada lingkungan yang berwujud keadaan-keadaan alam yang menjadi sumber reaksi-reaksi muskuler.

 (4) Ada lingkungan yang berwujud keadaan sosial yang menimbulkan reaksi-reaksi cerebral.

 

3. Tipologi Kretschmer

        a. Tipe-tipe manusia menurut keadaan jasmaninya

Kretschmer menggolong-golongkan atas dasar bentuk tubuhnya menjadi empat :

1.      Tipe piknis:

      2.   Tipe Leptosom

      3.   Tipe Atletis

      4.   Tipe Displatis

 

 

www.Anak ciremai. (com/2008/05)psikologi tentang sifat-sifat html.

 

3

B. Tipe-Tipe Manusia Menurut Temperamennya

1. Tipe schizothym

Orang yang bertemperament schizothym, sifat-sifat jiwanya bersesuaian dengan para penderita schizoprenia, hanya sangat tidak jelas, ada kecenderungan ke arah autisme: menutup diri sendiri, hidup dengan dirinya sendiri

2. Tipe cyklothym

Orang yang bertemperament cyklothym, sifat-sifat jiwanya bersesuain dengan para penderita manisdefresif, hanya sangat tidak jelas. Golongan ini juga mudah untuk ikut merasakan suka dan duka orang lain

 

C. Hubungan Antara Keadaan Jasmani Dan Temperament

1. orang yang konstitusi piknis kebanyakan bertemperament cyklothym, atau orang-orang yang bertemperament cyklothym kebanyakan berkonstiusi piknis

2. orang-orang yang berkonstitusi leptosom, atletis, dan displastis kebanyakan bertemperament schizothyum, atau orang-orang yang bertemperament schizothym kebanyakan berkonstitusi leptosom, atau atletis atau displastis.

 

C.    TEORI SHELDON

Sheldon menggambarkan kepribadian manusia itu sebagai terdiri dari komponen-komponen.

a. Komponen Kejasmanian

(1) Komponen-komponen kejasmanian primer, yang terdiri dari

a. Endomorphy

b. Mesomorphy

c. Ectomorphy

  (2) Komponen kejasmanian sekunder, yang terdiri dari

     a. Dysplasia

     b. Gynandromorphy

     c. Texture

  (3) Komponen-Komponen Temperament

 

 

 

www. Anak ciremai. (com/2008/05) psikologi tentang sifat-sifat html

 

4

Komponen-komponen temperament ini terdiri pula atas tiga komponen yaitu:

a. Tipe viscerotonis

       Sifat-sifat orang yang bertipe viscerotonis itu ialah:

1. Sikap tidak tegang (relaxed)

2. suka akan hiburan

3. gemar makan-makan

4. besar kebutuhan akan resonansi orang lain

5. tidurnya nyenyak

6. bila mengadapi kesukaran membutuhkan orang lain

  

b. Tipe somatotonis

        Sifat-sifat temperament somatotonis ini ialah:

1. sikapnya gagah

2. perkasa (energetic)

3. kebutuhan bergerak besar

4. suka terus terang

5. suara lantang

6. nampaknya lebih dewasa dari yang sebenarnya

7. bila menghadapi kesukaran-kesukaran butuh melakukan gerakan-gerakan

 

c. Tipe celebrotonis

Sifat-sifat orang yang bertipe cerebrotonis itu adalah:

1. sikapnya kurang gagah, ragu-ragu

2. reaksinya cepat

3. kurang berani bergaul dengan orang banyak (ada sociopobia)

4. kurang berani berbicara di depan orang banyak

5. kebiasaan-kebiasaannya tetap, hidup teratur

6. suara kurang bebas

7. tidur kurang nyenyak (sukar)

8. nampaknya lebih muda dari yang sebenarnya

9. kalau menghadapi kesukaran butuh mengasingkan diri

 

www.Anak ciremai. (com/2008/05)psikologi tentang sifat-sifat html.

5

 

(4) Komponen-komponen psikiatris, yang terdiri atas:

        a. Affective

Yang bentuknya ekstrim terdapat pada para penderita psikosis jenis manis defresif

        b. Paranoid

Yaitu banyak angan-angan, fikiran, gambaran-gambaran yang sangat jauh dari kenyataan.

        c. Heboid

Yaitu bentuk ekstrimnya terdapat pada pra penderita hebehrenia, yaitu suatu bentuk dari pada schzoprenia (a sosial, anti sosial)

 

D.      BEBERAPA TIPOLOGI YANG BERDASARKAN KEADAAN KEJIWAAN SEMATA-MATA

 

a. Tipologi Plato

 Plato membedakan adanya tiga bagian jiwa, yaitu:

1. fikiran (logos) yang berkedudukan di kepala

2. kemauan (thumos) yang berkedudukan di dada

3. hasrat (epithumid) yang berkedudukan di perut

      

b. Tipologi Queyrat

Queyrat menyusun tipologi atas dasar dominasi daya-daya jiwa, daya-daya kognitif, afektif, dan konatif.

    1. Salah satu daya yang dominant

a) Tipe mediatif, atau intelektual, dimana daya kognitif dominan

b) Tipe emosional, di mana daya efektif dominant

c) Tipe aktif, daya konatif dominant

   

 2. Dua daya dominant

a) Tipe mediatif emosional atau daya kognitif atau afektif dominant

b) Tipe aktif emosional atau garang: daya konatif dan afektif dominant

c) Tipe aktif-mediatif: daya konatif dan kognitif dominant

   

www.Anak ciremai. (com/2008/05)psikologi tentang sifat-sifat html.

 

6

 3. Ketiga daya itu ada dalam proporsi yang seimbang:

a) Tipe seimbang

b) Tipe amproph

c) Tipe aphatis

  

4. Ketiga daya itu ada atau berfungsi secara tak menentu:

a) Tipe tak stabil

b) Tipe tak teguh hati

c) Tipe kontraktroris

     

5. Ada tiga macam tipe yang tidak sehat, yaitu:

a) Tipe hypochonolis

b) Tipe melancholis

c) Tipe hysteris

 

c. Tipologi Malapert

1. Tipe intelektual, yang terdiri atas:

a) Golongan analitis

b) Golongan reflektif

 

2. Tipe afektif, yang terdidi atas:

a) Golongan emosional

b) Golongan bernafsu

 

3. Tipe voulenter, yang terdiri atas:

a) Golongan tanpa kemauan

b) Golongan besar kemauan

 

4. Tipe aktif, yang terdiri atas:

a) Golongan tak aktif

b) Golongan aktif

 

www.Anak ciremai. (com/2008/05)psikologi tentang sifat-sifat html.

7

d. Tipologi Heymans

1. Emosionalitas (emosionaliteit), yaitu mudah tidaknya perasaan orang terpengaruh oleh sesuatu kesan.

2. Proses pengiring, yaitu banyak sedikitnya pengaruh kesan-kesan terhadap kesadaran.

3. Aktivitas (activiet), yaitu sedikitnya orang menyatakan diri, menjelmakan perasaannya dan fikiran-fikirannya dalam tindakan yang spontan.

4. Golongan yang aktif, yaitu golongan yang karena alasan yang lemah saja telah berbuat.

5. Golongan yang tidak aktif yaitu golongan yang walaupun ada alasan-alasan yang kuat belum juga mau bertindak.

    

 e. Tipologi Spranger

1. Dua macam rohk (Geist)

Pertama-tama spranger membedakan adanya dua macam rokh (Geist), yaitu:

a)      Rokh subjektif atau rokh individual, yaitu rokh yang terdapat pada manusia masing-masing (individu)

      b)  Rokh objektif atau rokh supra individual, yaitu rokh seluruh umat manusia, yang dalam keadaan konkritnya merupakan kebudayaan yang telah terjelma selama berabad-abad.

 

2. Hubungan antara rokh subjektif dan rokh abjektif

Rokh subjektif dan objektif itu berhubungan secara timbal balik. Rokh subjektif atau roh individual, yang mengandung nilai-nilai yang terdapat pada masing-masing individu, dibentuk dan dipupuk dengan rokh objektif, artinya rokh subjektif tersebut berbentuk dan berkembang dengan memakai rokh objektif sebagai norma.

3. Lapangan-lapangan hidup Kebudayaan oleh Spranger dipandang sebagai sistem nilai-nilai, karena kebudayaan itu tidak lain adalah kumpulan nilai-nilai kebudayaan yang tersusun menurut sistem atau struktur tertentu.

a) Lapangan pengetahuan (ilmu, teori)

b) Lapangan ekonomi

c) Lapangan kesenian

d) Lapangan keagamaan

e) Lapangan kemasyarakatan

f) Lapanagan politik

www. Anak ciremai. Com/2008/05/. Psikologi tentang sifat-sifat. Html.

BAB II

BEBERAPA TEORI KEPRIBADIAN YANG MEMAKAI CARA PENDEKATAN LAIN

 

1.      PSIKOANALISIS TEORI SIGMUND FREUD

A  Struktur Kepribadian

Menurut Freud kepribadian itu sendiri atas tiga sistem atau aspek, yaitu:          

      1. Das Es (the id), yaitu aspek biologis

Das Es atau aspek biologis daripada kepribadian ini adalah aspek orisinal. Untuk menghilangkan ketidak-enakan itu das es mempunyai dua macam cara, yaitu:

a) refleks dan reaksi –rekasi otomastis, seperti misalnya bersin, berkedip, dan sebagainya

b) proses primer, seperti misalnya kalau orang lapar lalu membayangkan makan

      2. Das Ich (the ego), yaitu aspek psikologis

Das Ich atau aspek psikologis daripada kepribadian timbul dari ke butuhan organisme untuk dapat berhubungan dengan dunia luar secara realistis.

      3 . Das Ueber Ich (the super ego), yaitu aspek sosiologis

Das ueber Ich atau aspek sosiologis pribadi ini merupakan wakil nilai-nilai tradisional serta cita-cita masyarakat sebagaimana ditafsirkan orang tua kepada anak-anaknya, yang diajarkan (dimasukan) dengan berbagai perintah larangan .

B.. Dinamika kepribadian

 Menurut Freud di dalam diri kita ini ada dua macam (lebih tepatnya dua kelompok) instink-instink, yaitu:

1.      . Instink-instink hidup

Fungsi instink hidup adalah melayani maksud individu untuk tetap hidup dan memeperpanjang ras.

2.      instink-instink mati

instink mati ini, yang disebut juga instink merusak (destruktif) berfungsinya kurang jelas jika dibandingkan dengan instink-instink hidup, karena itu juga dikenal. Namun adalah suatu kenyataan yang tak dapat diingkari,  bahwa manusia itu pada akhir-akhirnya mati juga. Inilah yang menyebabkan Freud merumuskan, bahwa “Tujuan semua hidup adalah mati”. Suatu penjelmaan dari pada instink mati ini ialah dorongan agresif.

 

8

 

 

9

C.. Perkembangan Kepribadian

Adapun sumber tegangan pokok ialah

1.      proses pertumbuhan fisologis

2. Frustasi

    3. Konflik

    4. Ancaman

 

Beberapa bentuk mekanisme pertahanan itu, yang popular antara lain:

a) Proyeksi

Proyeksi adalah secara begitu saja (tidak sadar, mekanisme) menempatkan sifat-sifat batin sendiri pada objek di luar diri, sehingga sifat-sifat batin sendiri itu diamati atau dihayati sebagai sifat-sifat orang lain atau sifat-sifat benda di luar dirinya.

b) Fiksasi

Fiksasi adalah berhenti pada suatu fase perkembangan tertentu yang seharusnya sudah ditinggalkan, karena melangkah ke fase yang lebih lanjut itu menimbulkan ketakutan atau rasa tidak enak.

c) Regresi

Isolasi adalah kembali lagi ke fase yang telah pernah ditinggalkannya, karena menghadapi

situasi yang baginya mengandung bahaya.

d) Isolasi

Isolasi adalah menyisihkan (mengisolir) sesuatu dan menganggapnya sebagai hal yang tidak penting.

e) Rasionalisai

Rasionalisasi adalah memberikan alasan rasional kepada sesuatu kejadian, sehingga kejadian yang jika sekiranya tanpa alasan yang demikian itu baginya akan menimbulkan ketidak-enakan.

f) Transkulpasi

Transkulpasi adalah mengkambinghitamkan pihak lain, walaupun diri sendiri sebenarnya membuat kesalahan.

 

 

www.Anak ciremai.com / 2008 / 05 / psikologi tentang sifat-sifat. Html

10

 

 

 

           2. Psikologi Analitis, Teori carl Gustawjung

Menurut Jung kepribadian itu terdiri dari dua alam yaitu:

 

 (a) Alam sadar (kesadaran), yang berfungsi mengadakan penyesuaian terhadap dunia luar, dan

(b) Alam tak sadar (ketidak sadaran), yang berfungsi mengadakan penyesuaian terhadap dunia dalam yaitu dunia batin sendiri.

 

A. Struktur kesadaran

 

1. Fungsi jiwa

Dominasi fungsi jiwa itu menurut Jung ada tiga macam tipe manusia, yaitu:

 (a) Tipe pemikir

(b) Tipe perasa

(c) Tipe intuitif

       

2.  Sikap jiwa

Yang dimaksud dengan sikap jiwa ialah arah daripada energi psikis umum atau libido, yang menjelma dalam orientasi manusia terhadap dunianya.

 

3.    Persona

Persona oleh Jung ialah cara seseorang dengan sadar menampakan diri ke luar.

 

B. Struktur ketidaksadaran

  1. Ketidaksadaran pribadi

Yaitu bagian daripada alam ketidaksadaran yang diperoleh individu selama sejarah hidupnya, pengalamannya pribadi.

 

2. Ketidaksadaran kolektif

Adalah bagian dari pada ketidaksadaran itu diperoleh oleh individu dari warisan nenek moyangnya, yaitu hal-hal yang diperoleh manusia (sebagai jensi) di dalam perkembangannya.

 

3. Individual Psychologic Teori Alfred Adler

a. Individualitas sebagai pokok persoalan

Adler memberi tekanan kepada pentingnya sifat khas (unik) daripada kepribadian, yaitu individualitas, kebulatan serta sifat-sifat khas pribadi manusia.

 

 www.Anak ciremai.com / 2008 / 05 / psikologi tentang sifat-sifat. html

11

b). Pandangan teleogis

Adler sangat terpengaruh oleh “filsaat seakan-akan” yang dirumuskan oleh Hans Vaihinger dalam bukunya yang berjudul Die Philosophie des Als-Ob. Vaihinger mengemukakan, bahwa manusia hidup dengan berbagai macam cita-cita atau pikiran yang semata-mata bersifat semu, tidak ada kenyataannya atau pasangannya di dalam dunia realitas.

c). Dua dorongan pokok

1. Dorongan kemasyarakatan, yaitu dorongan yang mendorong manusia untuk bertindak yang mengabdi kepada masyarakat

2. dorongan keakuan, yang mendorong manusia untuk bertindak yang mengabdi kepada aku sendiri

3. Rasa rendah diri dan kompensasi


4. Arti Individual Psychologie

Individual psychologie mempunyai arti penting sebagai cara untuk memahami sesama manusia.

1) Aliran ini menghendaki ditentukannya tujuan-tujuan yang susila, seperti

  a. Keharusan memikul tanggung jawab

  b. Keharusan menghadapi kesukaran-kesukaran hidup

  c. Mengikis dorongan keakuan dan mengembangkan dorongan kemasyarakatan

  d. Menyelami diri sendiri dan membuka kecenderungan egoistis yang tersembunyi untuk kemudian memberantasnya

2) Optimisme dalam bidang pendidikan

Mengenai pengaruh pendidikan aliran ini berpandangan optimistis.

          Perkembangan manusia dalam psikoanalitik merupakan suatu gambaran yang sangat teliti dari proses perkembangan psikososial dan psikoseksual, mulai dari lahir sampai dewasa. Dalam teori Freud setiap manusia harus melewati serangkaian tahap perkembangan dalam proses menjadi dewasa. Tahap-tahap ini sangat penting bagi pembentukan sifat-sifat kepribadian yang bersifat menetap.

          Menurut Freud, kepribadian orang terbentuk pada usia sekitar 5-6 tahun (dalam A.Supratika), yaitu: (1) tahap oral, (2) tahap anal: 1-3 tahun, (3) tahap palus: 3-6 tahun, (4) tahap laten: 6-12 tahun, (5) tahap genetal: 12-18 tahun, (6) tahap dewasa, yang terbagi dewasa awal, usia setengah baya dan usia senja

 

  www.Anak ciremai.com / 2008 / 05 / psikologi tentang sifat-sifat. Html

12

● Struktur Kepribadian

          Dalam teori psikoanalitik, struktur kepribadian manusia itu terdiri dari id, ego dan superego. Id adalah komponen kepribadian yang berisi impuls agresif dan libinal, dimana sistem kerjanya dengan prinsip kesenangan “pleasure principle”. Ego adalah bagian kepribadian yang bertugas sebagai pelaksana, dimana sistem kerjanya pada dunia luar untuk menilai realita dan berhubungan dengan dunia dalam untuk mengatur dorongan-dorongan id agar tidak melanggar nilai-nilai superego. Superego adalah bagian moral dari kepribadian manusia, karena ia merupakan filter dari sensor baik- buruk, salah- benar, boleh- tidak sesuatu yang dilakukan oleh dorongan ego.

 

● Persepsi tentang sifat manusia

           Menurut Sigmund Freud, perilaku manusia itu ditentukan oleh kekuatan irrasional yang tidak disadari dari dorongan biologis dan dorongan naluri psikoseksual tertentu pada masa enam tahun pertama dalam kehidupannya. Pandangan ini menunjukkan bahwa aliran teori Freud tentang sifat manusia pada dasarnya adalah deterministik.

Namun demikian menurut Gerald Corey yang mengutip perkataan Kovel, bahwa dengan tertumpu pada dialektika antara sadar dan tidak sadar, determinisme. Ajaran psikoanalisis menyatakan bahwa perilaku seseorang itu lebih rumit dari pada apa yang dibayangkan pada orang tersebut.

Dibawah ini beberapa contoh dan masalah tentang perkembangan kepribadian mulai dari anak sampai lanjut usia.

1.      Anak dan balita.

    Banyak orangtua yang bingung menghadapi perubahan sikap anaknya yang tiba-tiba mogok tidak mau sekolah dengan berbagai alasan, mulai dari sakit perut, sakit kepala, sakit kaki dan seribu alasan lainnya. Bagi orangtua yang anaknya masih kecil, pemogokkan ini tentu bikin pusing karena menimbulkan kebingungan apakah alasan tersebut benar atau hanya dibuat-buat.

  • Tidak semua perbedaan yang kita lihat pada anak merupakan hal yang negatif, dan tidak semua juga positif. Orang tua seringkali lupa, bahwa ada faktor-faktor tertentu yang mempengaruhi perbedaan setiap anak.

 

 

www.Anak ciremai.com / 2008 / 05 / psikologi tentang sifat-sifat. Html

13

a. Faktor biologis & genetika (keturunan)

b. Faktor pola asuh

c. Faktor lingkungan

d. Faktor pendidikan

e. Faktor pengalaman (perjalanan dan pengalaman hidup sehari-hari)

  • Tidak ada satu orang pun di dunia ini yang memiliki kondisi persis sama, bahkan kakak beradik atau anak kembar sekali pun, mengalami kondisi yang berbeda ketika mereka
  • tumbuh dan dibesarkan. Intinya, tak ada satu manusia pun di dunia yang segala sesuatunya sama persis.

 

2. Remaja.

        Banyak orangtua yang memiliki anak berusia remaja merasakan bahwa usia remaja adalah waktu yang sulit. Banyak konflik yang dihadapi oleh orangtua dan remaja itu sendiri. Banyak orangtua yang tetap menganggap anak remaja mereka masih perlu dilindungi dengan ketat sebab di mata orang tua para anak remaja mereka masih belum siap menghadapi tantangan dunia orang dewasa. Sebaliknya, bagi para remaja, tuntutan internal membawa mereka pada keinginan untuk mencari jatidiri yang mandiri dari pengaruh orangtua.

        Merespon Emosi. Kita cenderung lebih menyadari emosi bila upaya kita dalam mencapai tujuan dihambat (marah, sedih, frustrasi, kecewa, dll).  Atau sebaliknya bila tujuan kita tercapai (senang, gembira). Bila ditelaah lebih lanjut emosi akan menjadi semakin jelas peranannya bila kita dapat mengingat beberapa hal berikut:

a. Hampir seluruh suka dan duka dalam hidup ini berhubungan dengan emosi

b. Seringkali perilaku manusia dihasilkan oleh kekuatan emosional (meskipun beberapa pandangan menyatakan banyak perilaku berdasarkan alasan logis dan objektif)

c. Seringkali pertentangan antar pribadi dihasilkan karena penonjolan emosi (sombong, marah, cemburu, frustrasi dll)

 

 

www.Anak ciremai.com / 2008 / 05 / psikologi tentang sifat-sifat. Html

14

 

d. Pertemuan antar pribadi seringkali disebabkan emosi seperti belaskasih, sayang, perasaan tertarik dll.

3. Dewasa.

·      Depresi dan Reformasi Diri. Banyak hal dalam hidup orang dewasa yang bisa menjadi "kambing hitam" atau alasan seseorang menjadi depresi. Depresi bisa melanda siapa saja tanpa pandang bulu, namun depresi pun bisa diatasi oleh siapa saja dengan kondisi-kondisi tertentu. Kalau dipikir-pikir, mengatasi depresi bisa dibilang sebuah pilihan sikap.

· Kecanduan cinta. Istilah kecanduan cinta mungkin bukan istilah yang umum terdengar. Istilah yang sudah umum beredar seperti kecanduan minum, alkohol, narkoba, rokok, kerja, dan lain sebagainya.

4. Usia Lanjut.

     · Pada lansia yang sehat, kepribadiannya tetap berfungsi dengan baik, kecuali kalau mereka mengalami gangguan kesehatan jiwanya atau tergolong patologik. Sifat kepribadian seseorang sewaktu muda akan lebih nampak jelas setelah memasuki lansia sehingga masa muda diartikan sebagai karikatur kepribadian lansia. Dengan memahami kepribadian lansia tentu akan lebih memudahkan masyarakat secara umum dan anggota keluarga lansia tersebut secara khusus,.Adapun beberapa tipe kepribadian lansia adalah sebagai berikut:

 

a. Tipe kepribadian Konstruktif. Model kepribadian tipe ini sejak muda umumnya mudah menyesuaikan diri dengan baik terhadap perubahan dan pola kehidupannya. Sejak muda perilakunya positif dan konstruktif serta hampir tidak pernah bermasalah, baik di rumah, di sekolah maupun dalam pergaulan sosial. Perilakunya baik, adaptif, aktif, dinamis, sehingga setelah selesai mengikuti studi ia mendapatkan pekerjaan juga dengan mudah dan dalam bekerjapun tidak bermasalah.

b. Tipe Kepribadian Mandiri. Model kepribadian tipe ini sejak masa muda dikenal sebagai orang yang aktif dan dinamis dalam pergaulan sosial, senang menolong orang lain, memiliki penyesuaian diri yang cepat dan baik, banyak memiliki kawan dekat namun sering menolak pertolongan atau bantuan orang lain. Tipe kepribadian ini seolah-olah pada dirinya memiliki prinsip “jangan menyusahkan orang lain” tetapi menolong orang lain itu penting.

 

  www.Anak ciremai.com / 2008 / 05 / psikologi tentang sifat-sifat. html

15

c. Tipe kepribadian tergantung. Tipe kepribadian ini ditandai dengan perilaku yang pasif dan tidak berambisi sejak anak-anak, remaja dan masa muda.

     Kegiatan yang dilakukannya cenderung didasari oleh ikut-ikutan karena diajak oleh temannya atau orang lain. Karena pasif dan tergantung, maka jika tidak ada teman yang mengajak, timbul pikiran yang optimistik, namun sukar melaksanakan kehendaknya, karena kurang memiliki inisiatif dan kreativitas untuk menghadapi hal-hal yang nyata.

d. Tipe Kepribadian bermusuhan. Adalah model kepribadian yang tidak disenangi orang, karena perilakunya cenderung sewenang-wenang, galak, kejam, agresif, semauanya sendiri dan sebagainya.

e. Tipe kepribadian kritik diri. Ini ditandai adanya sifat-sifat yang sering menyesali diri dan mengkritik dirinya sendiri. Misalnya merasa bodoh, pendek, kurus, terlalu tinggi, terlalu gemuk dan sebagainya, yang menggambarkan bahwa mereka tidak puas dengan keberadaan dirinya. Sejak menjadi siswa mereka tidak memiliki ambisi namun kritik terhadap dirinya banyak dilontarkan.

. Ciri Perkembangan Kepribadian Anak Usia 1-5 Tahun

  Perkembangan kepribadian Anak Balita

Usia 1 sampai 2 tahun

  • Memperhatikan lingkungan sekitar dan ingin memegang apa saja.
  • Tidur siang lama sekali.
  • Bermain sendiri sebentar-sebentar.
  • Memperhatikan semua bagian-bagian tubuhnya.
  • Mulai mengenali orang-orang di dekatnya secara lebih intens.
  • Menolak orang yang belum terbiasa dengannya.
  • Mulai memberikan persetujuan dan penolakan dengan bahasa tubuh dan kata yang terbatas.

 

 

  www.Anak ciremai.com / 2008 / 05 / psikologi tentang sifat-sifat. html

16

 

Usia 2 sampai 3 tahun

  • Berlari, memanjat, mendorong, sangat aktif.
  • Mulai menunjukkan eksitensi dirinya dengan kemandirian terbatas, makan sendiri dengan tangan, sendok, cangkir.
  • Dapat melepas sendiri sebagian pakaiannya.
  • Mulai memperhatikan alat kelamin dan mulai mengerti perbedaan kelamin.
  • Tidur lebih sedikit, mudah bangun.
  • Menyukai rutinitas.
  • Mengandalkan kedekatan dengan orang-orang diakrabinya, dan kecewa jika mereka tidak ada.
  • Ingin melakukan segala sesuatu sendiri.
  • Keras kepala dan mudah berubah-ubah pikiran.
  • Menpunyai watak dan suasana hati yang mudah berubah.
  • Suka meniru orang dewasa, terutama yang dekat dengannya.
  • Senang bermain dengan anak yang seusianya.
  • Belum mampu berbagi, menunggu, bergiliran, mengalah.
  • Menyukai permainan air.
  • Sering menggunakan kata-kata tunggal dan kalimat-kalimat pendek.
  • Cenderung bersifat negatif dan mengatakan tidak.
  • Mulai mampu berimajinasi secara terbatas.
  • Pemahamannya melebihi apa yang mampu diucapkannya.

Usia 3 sampai 4 tahun

Power Rangers, berubah!!

  • Senang berlari, melompat, dan memanjat.
  • Makan dan minum sendiri dengan rapi.
  • Dapat membawa cangkir dan minuman tanpa tumpah.

 

  www.Anak ciremai.com / 2008 / 05 / psikologi tentang sifat-sifat. html

17

  • Dapat berpakaian dan melepas pakaiannya sendiri.
  • Tidak menyukai tidaur siang namun melakukan permainan yang terarah dan tenang.
  • Membutuhkan persetujuan dari orang dewasa dan melakukan perintah-perintah sederhana.
  • Sangat peka terhadap ungkapan tidak setuju.
  • Selalu ingin diikutsertakan.
  • Ingin tahu yang besar.
  • Mulai mampu berimajinasi dengan baik, dan cenderung memiliki teman khayal, takut terhadap gelap.
  • Dapat mulai menunggu giliran, mulai mengalah.
  • Mampu bermain sendiri dengan baik, namun cenderung menjadi ribut jika bermain bersama.
  • Mulai dapat memikul tanggung jawab, seperti merapikan mainan, mematikan TV dan film yang ditontonnya.
  • Dekat dengan orang tua yang berbeda jenis kelamin.
  • Mulai melepaskan perasaan tidak enak dengan merengek dan menangis, ekspresif.

Usia 4 sampai 5 tahun

  • Semakin mampu mengkoordinasikan diri dengan baik.
  • Sangat aktif.
  • Mempunyai kebiasaan membersihkan diri dengan baik.
  • Memulai segala sesuatu namun tidak menyelesaikannya.
  • Suka memerintah dan membual.
  • Bermain dengan anak lain tetapi menonjolkan diri sendiri.
  • Suka bertengkar namun cepat berbaikan kembali.
  • Mampu berbicara dengan lancar dan senang menceritakan dirinya serta cenderung dilebih-lebihkan.
  • Memiliki imajinasi yang sangat aktif.
  • Berada pada tahap bagaimana? Dan mengapa?
  • Mulai menunjukkan kebergantungan pada teman sebaya.
 

  www.Anak ciremai.com / 2008 / 05 / psikologi tentang sifat-sifat. html

18

 

       Dan tentu saja dalam psikologi, tidak ada ilmu pasti. Segalanya biasanya hanya berupa kecenderungan yang semakin dipengaruhi dengan lingkungan sekitar dan pendidikan nilai yang diberikan dalam lingkungan keluarga dan masyarakat.

       Adapun hal-hal yang mempengaruhi perkembangan adalah :

1.      Keturunan;lingkungan, dan kematangan.

2.      Pengaruh kontekstual Utama

3.      Pengaruh Normatif dan Nonmormatif

4.      Waktu terjadi nya hal-hal yang berpengaruh : periode kritis atau sensitif

 

 


BAB III


PENUTUP

A.    Kesimpulan


Untuk itu penulis dapat menyimpulkan makalah ini sebagai berikut:


1. Psikologi kepribadian bertujuan untuk mengenal sesama manusia baik sifatnya maupun tipe kepribadian masing-masing.


2. Saling berhubungan antara konstitusi dan temperament baik jasmani maupun spkiatris


3. Mengikis dorongan keakuran dan mengembangkan dorongan kecenderungan egoistis yang

tersembunyi untuk kemudian memberantasnya.

 

 

 

 

 

 

 

 

                                   

19

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar